Selain corona di China, Daegu merupakan kota kedua virus corona di Korea Selatan. Lebih dari 300 orang di kota Daegu yang terkena virus corona. Hal itu membuat Negeri Ginseng menjadi negara kedua dengan kasus infeksi terbanyak di dunia.
Daegu merupakan kota terbesar keempat di Korea selatan yang terkenal dengan banyak makanan tradisional dan modern di Korea. KotaDaegu bahkan punya peran sentral dalam sejarah makanan Korea modern.
Pada zaman dulu Daegu menjadi tempat pengungsian selama Perang Korea. Cerita lama itu membuat kota ini semakin kaya. Pada 1990-an, sejak berdirinya Deulan-gil di Suseong-gu, yang menjadi pusat ratusan restoran, Daegu diberi julukan kota kuliner internasional.
Ttarogukbap atau Daegu yukgaejang merupakan kuliner Daegu.Ttarogukbap merupakan sup daging sapi pedas yang terpisah dan hanya dapat ditemukan di Kota itu. Selama lebih dari 50 tahun, Daegu menjadi satu-satunya kota di Korea Selatan yang menyajikan nasi dan sup secara terpisah.
Daegu terbuat dari daging sapi, daun bawang, dan lobak yang dimasak dalam kaldu dengan bubuk paprika merah dan bawang putih cincang. Rasanya pedas dan menyegarkan.
Dongindong Jjim galbi merupakan hidangan khas Kota itu yang terbuat dari iga sapi. Kuliner ini pertama kali muncul di Dongin-dong, yang merupakan desa makanan lokal. Dongindong Jjim galbi berbeda dari iga yang dimasak dengan kecap dan banyak disajikan di daerah lain di Korea.
Iga sapi khas Daegu ini dibumbui dengan bubuk lada merah dan bawang putih cincang dimasak dalam panci aluminium kuno. Keunikan lain dari Dongindong Jjim galbi ini adalah sensasi membakar lidah ketika dinikmati dengan soju atau nasi yang dicampur dengan bumbu sisa.
Makchang gu merupakan hidangan usus sapi panggang. Makanan ini pertama kali disajikan pada 1970-an. Makchang adalah hidangan yang terbuat dari babat dan isi perut sapi yang dipanggang di atas briket atau arang serta disajikan dengan bawang putih, bawang hijau, dan pasta kedelai yang dibuat khusus.
Mungtigi menggunakan daging betis, paha, dan bokong sapi. Daging disajikan setelah direndam dalam campuran minyak wijen, bawang putih, dan bubuk lada merah. Makanan ini juga disajikan saat minum soju.
Nonmegi maeuntang merupakan sup lele pedas yang berasal dari Bugok-ri. Lele hidup yang dibesarkan di sawah dimasak dalam kaldu rumput laut, lobak, dan paprika merah. Salah satu variasi yang terkenal adalah menambahkan serpihan gandum ke dalam sup sehingga memberikan rasa yang lebih kaya.