Sekotak cokelat berbentuk hati seringkali identik dan menjadi simbol Hari Valentine di seluruh dunia. Tetapi mengapa ada tradisi ini di setiap tanggal 14 Februari? Apakah karena kualitas afrodisiak cokelat yang terkenal, atau hanya cara bagi perusahaan permen untuk menjual lebih banyak cokelat?
Cokelat telah lama dipakai sebagai simbol rayuan. Penampilan Jean Harlow dalam film 1933 Dinner at Eight mengaitkan cokelat dengan foya-foya dan kemewahan. Mengenakan pakaian berbahan satin dan payet, ia berbaring di tempat tidur di atas bantal berbentuk hati, dan dengan sentuhan akhir sekotak cokelat.
Jika dilihat dari sejarah, cokelat benar-benar memiliki riwayat sebagai makanan cinta. Daya tarik cokelat berakar pada sejarah Mesoamerika. Cokelat dianggap sebagai barang mewah yang sangat berharga di kalangan elit kelas atas Maya dan Aztec, yang dikenal menikmati minuman yang memadukan biji kakao panggang dengan tepung jagung, vanila, dan madu.
Pada awal 1600-an, kesukaan terhadap cokelat telah menyebar ke seluruh Eropa. Di London, rumah-rumah cokelat mulai menyaingi rumah kopi sebagai tempat nongkrong. Satu toko dibuka di Gracechurch Street pada tahun 1657 mengiklankan cokelat sebagai minuman India Barat yang bisa menyembuhkan dan menjaga tubuh dari banyak penyakit.
Dalam Restorasi Inggris, (masa restorasi kerajaan Inggris yang dmulai tahun 1660), seorang dokter terkenal Henry Stubbe menulis dalam The Natural History of Chocolate (1662) tentang penggunaan cokelat yang luar biasa dalam indulgensi seksual.
Ketika Marie Antoinette menikahi Louis XVI pada tahun 1770, ia membawa pembuat cokelat pribadinya ke Versailles. Ia menciptakan resep seperti cokelat yang dicampur dengan umbi anggrek untuk kekuatan, cokelat dengan bunga jeruk yang dipercaya bisa menenangkan saraf, atau cokelat dengan susu almond manis untuk membantu pencernaan.
Solusinya adalah cokelat yang bisa dimakan (yang kala itu lazimnya hanya tersedia dalam bentuk bubuk atau minuman), yang ia bungkus dalam kotak-kotak indah yang ia rancang sendiri. Cadbury mulai meletakkan gambar Cupid dan kuncup mawar pada kotak berbentuk hati pada tahun 1861, sebuah ide pemasaran yang jenius untuk menarik hati para insan yang dimabuk cinta. Bahkan ketika cokelat telah dimakan, orang dapat menggunakan kotak yang indah untuk menyimpan kenang-kenangan seperti surat cinta.
Dalam hal produsen cokelat komersial, Russell Stover menjadi yang paling sukses. Perusahaannya dimulai ketika Clara Stover mulai membungkus “Bungalow Candies” pada tahun 1923. Dia dan suaminya pindah ke Kansas City dan membuka beberapa pabrik, menjual cokelat Valentine mereka dalam kotak-kotak berbentuk hati ke department store di Midwest. Akhirnya, Russell Stover membeli Whitman’s, pesaing terbesar mereka, dan memfokuskan kembali bisnis grosir mereka di toko dan pengecer besar seperti Walmart dan Target.