Pemerintah Kabupaten Pangandaran masih membuka objek wisata pantai di tengah ancaman penyebaran wabah COVID-19. Faktor ekonomi menjadi pertimbangan.Virus Corona gentayangan di Indonesia tanpa mengenal atas laut. Hingga saat ini, Pantai Pangandaran belum mengunci areanya.
Tapi, andai Virus Corona COVID-19 semakin menggila, bukan tak mungkin destinasi wisata yang ada di sana terpaksa ditutup.”Tapi, kebijakan tetap membuka objek wisata ini bersifat fleksibel. Artinya, seandainya besok atau lusa lusa, ekskalasi penyebaran semakin parah, tentu segera kami lockdown,” kata Bupati Pangandaran
Suasana kawasan wisata Pantai tersebut relatif sepi dari biasanya. Pantai barat yang biasanya menjadi titik keramaian tampak lengang. Puluhan perahu pesiar berbaris rapi di pinggir pantai. Kalaupun ada aktivitas adalah para nelayan yang sedang menjaring ikan.
Iyan mengatakan banyak agenda kegiatan kunjungan wisata yang sudah terjadwal mendadak dibatalkan atau ditangguhkan.Acara motor Harley-Davidson lalu acara Vespa di Batukaras, semua ditunda.
Sebelumnya, Pemkab Pantai itu mengimbau pemilik hotel untuk melengkapi diri dengan alat pemantau suhu tubuh. Jika ditemukan pasien yang sakit atau demam, pihak hotel diwajibkan melapor ke Dinas Kesehatan atau Puskesmas terdekat.
Begitu juga dengan pertemuan yang sifatnya urgent atau penting dan tidak bisa dihindari, hanya harus ada standarisasi ada pemeriksaan suhu dan cuci tangan dan yang sakit agar pake masker.
“Dampaknya mulai terasa, biasanya kalau weekday seperti hari ini, yang kami andalkan adalah kunjungan wisatawan rombongan, yang study tour, gathering atau lainnya. Sekarang tidak ada, sepi,” kata Bupati Pangandaran
Pemerintah Kabupaten Pangandaran membatasi kegiatan warganya untuk menekan potensi penyebaran virus Corona (Covid-19), mulai dari aktivitas sekolah hingga aktivitas warga di luar rumah.
Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata mengatakan, keputusan membatasi ruang gerak warga Pangandaran dilakukan menyusul merebaknya kasus Corona di Indonesia.