Vainglory game yang mirip mekanisme game pc sebelah

Vainglory menghadirkan sistem jungle yang luas dan kompleks mendekati Dota 2. Selain itu, skill hero mereka juga cukup kompleks dan penuh perhitungan seperti di Dota 2.

Vainglory akhirnya telah dirilis di Google Play Store. Sebagai game yang kehadirannya cukup dinantikan para penggemar genre MOBA, Vainglory memiliki beberapa keunikan yang sedikit berbeda dengan game serupa di PC. Pemain yang baru saja terjun ke arena pertarungan Halcyon Fold mungkin akan sedikit mengalami kendala menyesuaikan mekanisme yang ada.

Developer Super Evil Megacorp telah berusaha menjembatani perbedaan pengetahuan antara pemain baru dan veteran dengan menyediakan tutorial lengkap pada vainglory academy. Namun, penyajian materi yang disampaikan dalam bahasa Inggris mungkin dapat membuat seluruh isi pesannya tidak tersampaikan dengan baik pada pemain yang sehari-harinya tidak berbicara bahasa tersebut.

Oleh karena itu, saya mencoba membuat panduah sederhana bagi para pemain pemula untuk dapat memahami Vainglory dengan lebih baik. Saya akan mencoba menyampaikan hal-hal mendasar, mulai dari pemilihan hero hingga mekanisme turret dengan sesimpel mungkin. Saya pikir pengetahuan dasar ini bisa menjadi modal awal bagi pemain baru maupun lama untuk berlaga di Halcyon Fold.

Walau memiliki latar yang kurang lebih sama, Vainglory bukanlah sekadar MOBA yang memindahkan gameplay dari PC ke mobile. Super Evil Megacorp melakukan berbagai penyesuaian yang mengakibatkan Vainglory terasa nyaman ketika dimainkan pada perangkat berlayar sentuh.
 
Berbagai penyederhanaan telah dilakukan developer ke dalam Vainglory, mulai dari skema kontrol di dalam game hingga level maksimum yang bisa diraih oleh seorang hero. Dari semua penyesuaian yang ada, setidaknya ada tiga hal mendasar yang membedakan Vainglory dengan game sejenis di PC.

Hal pertama yang langsung terlihat adalah luas arena pertarungan. Vainglory menggunakan area yang hanya terdiri dari satu jalur utama (atau biasa disebut dengan istilah lane di MOBA) dan sebuah arena jungle yang lebih luas di bawah lane. Jumlah ini berbeda dari game sejenis di PC yang rata-rata menggunakan tiga lane untuk bertarung.

Perbedaan kedua adalah jumlah skill aktif yang hanya berjumlah tiga. Setiap hero memiliki dua skill dasar dan satu skill Ultimate untuk memberikan damage kepada musuh. Walau tidak sebanyak MOBA di PC, tiga skill tersebut sudah cukup untuk memberikan aksi pertempuran taktis yang seru tanpa harus memperumit gameplay maupun tampilan antarmuka game.

Hal berbeda ketiga adalah durasi sebuah pertarungan. Apabila satu sesi pertarungan MOBA di PC bisa memakan waktu hingga satu jam lebih, maka Vainglory memangkasnya menjadi sekitar setengah jam saja. Rata-rata lama permainan tersebut bisa dicapai berkat level maksimal karakter yang mentok di level 12 serta luas area yang tidak seberapa besar.

Walau memiliki bermacam perbedaan dan penyederhanaan seperti yang telah diuraikan di atas, Vainglory tetap terasa seru dan menantang. Setiap pertarungan terasa dinamis tergantung dari keputusan para pemainnya sehingga tidak akan ada dua pertarungan yang sama. Skema tersebut malah terasa lebih pas dimainkan di tablet dan smartphone yang biasa dimainkan tidak selama PC maupun console.

Karena didesain untuk perangkat mobile masa kini, Vainglory mengandalkan input sentuhan untuk mengendalikan semua hal di dalam permainan. Kamu bisa melakukan tap di seluruh layar untuk bermacam perintah di dalam game, mulai dari menggerakkan hero, menggunakan skill, hingga berinteraksi dengan pemain lain.

Selain itu, sensitivitas sentuhan dengan respons game juga terjalin secara kilat. Ini merupakan hal yang krusial di dalam sebuah game MOBA, di mana setiap pemain dapat melakukan beberapa input dalam waktu sepersekian detik untuk merespons pergerakan tim lawan.