Ferrari diketahui merupakan merek sports car yang teruji kredibilitasnya dan legendaris. Konsumennya pun tidak sembarangan. Untuk bisa memiliki mobil barunya bukan hanya soal punya uang atau tidak, namun bagaimana passion sang konsumen terhadap merek kuda jingkrak
Chief Marketing and Commercial Officer Ferrari Enrico Galliera lah sosok pemegang keputusan untuk menentukan bisa atau tidaknya seseorang membeli produk-produk Ferrari yang unitnya hanya diproduksi terbatas itu.
kuda jingkrak bukan hanya jadi lambang kecepatan, pabrikan asal Italia itu juga telah menjadi simbol kesuksesan. Orang-orang kaya di seluruh dunia berlomba-lomba memiliki seri-seri khusus yang dikeluarkan Ferrari, terlebih yang jumlahnya sangat terbatas.
Autoweek menyebut pemilik logo kuda jingkrak itu memiliki kontrak yang mewajibkan mereka tidak menjual mobil selama satu tahun pertama kepemilikan. Bukan tanpa sebab, nilai jual Mobil tersebut nilainya nyaris tidak pernah turun, apalagi yang dibuat benar-benar dalam edisi terbatas.
Galliera juga sering menerima permintaan dari banyak orang kaya yang dianggapnya ‘tidak layak’ memiliki Ferrari. Kepada orang-orang seperti ini, Galliera tidak terlalu berat mengatakan ‘tidak’.
Para pekerja di sana telah melakukan banyak pekerjaan untuk memproduksi salah satu mobil sport terbaik. Bisa dimengerti jika mereka mengharapkan pemilik mobil untuk menunjukkan rasa hormat pada mobil dan memperlakukannya seperti karya seni yang ada – setidaknya di mata mereka.
Bahkan sekalipun peminatnya adalah karyawan yang punya kedudukan tinggi di Ferrari, ia juga harus berani menolaknya.Dengan jumlah unit yang terbatas dan konsumen menunggu begitu lama untuk mendapatkan mobil mereka, tidak layak rasanya jika mobil itu justru diberikan ke para karyawan.