Data Komisi Pemilihan Umum mencatat sebanyak 35 petugas KPPS meninggal dunia dan ribuan lainnya sakit usai menjalankan tugas proses penghitungan suara Pemilu 2024. Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo meminta KPU menelusuri satu persatu penyebab kematian itu.
“Coba dicek satu per satu karena apa, ya,” kata Ganjar kepada wartawan di rumah Butet Kartaredjasa, Kasihan, Bantul, Sabtu (17/2/2024).
Semua itu, kata Ganjar, untuk memastikan penyebab pasti meninggalnya puluhan orang pasca bertugas dalam penghitungan suara. Mengingat bukan tidak mungkin ada yang sebelumnya telah mengidap penyakit.
“Kan kita tidak bisa men-judge (memutuskan) gitu karena apa mereka meninggal. Adakah sakit sebelumnya,” ujarnya.
Menurutnya, KPU bisa melakukan semua itu. Bahkan Ganjar menyarankan agar KPU memprioritaskan penyebab pasti puluhan orang yang meninggal dunia tersebut.
“Dan saya kira KPU bisa ngurus untuk diprioritaskan itu ya. Kita bisa tahu dulu,” ucapnya.
Sebelumnya, KPU mencatat ada 35 orang meninggal dunia setelah menjalankan tugas proses penghitungan suara Pemilu 2024. KPU menjabarkan 23 di antaranya anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS).
“Data kematian dan sakit Badan Ad hoc periode tanggal 14-15 Februari 2024 update data, 16 Februari 2024, pukul 18.00 WIB meninggal 35 orang dengan rincian KPPS 23 orang,” kata Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari dalam keterangannya, Jumat (16/2/2024).
Hasyim mengatakan dari 35 orang itu juga di antaranya 3 panitia pemungutan suara (PPS) dan 9 petugas perlindungan masyarakat (linmas). Data itu diperbarui hari ini per pukul 18.00 WIB.
“(Data kematian) 3 orang PPS, linmas 9 orang,” kata Hasyim.