Di pulau surgawi ini yang berada di pesisir Monastir – sebuah kota resor di selatan ibukota Tunis – para turis hidup berdampingan dengan Penyu Tempayan (Caretta caretta) berkat inisiatif konservasi.
pemerintah Tunisia dan sebuah LSM lokal bersama-sama menjalankan program konservasi penyu di pantai turis. Wisatawan yang datang ditawari paket liburan sembari membantu konservasi penyu.
Kepulauan Kuriat adalah tempat berkembang biak Penyu Tempayan paling barat di pantai selatan Mediterania, dan sedang didaftarkan menjadi cagar alam yang dilindungi.
Selagi usaha konservasi dilakukan pantai-pantai di kepulauan ini selalu ramai dengan kedatangan turis.Selama musim penetasan penyu dari bulan Juli hingga Oktober, para turis tiba setiap hari dalam jumlah ratusan, diangkut dengan perahu bertema bajak laut untuk kegiatan berenang sambil santap barbekyu.
Alih-alih melarang pengunjung datang, pemerintah lokal dengan sukarelawan untuk memberi pengarahan singkat kepada wisatawan yang datang tentang fauna yang bermukim di pantai, termasuk Penyu Tempayan si pemakan ubur-ubur, yang dapat hidup selama seabad.
Dan jika mereka beruntung, wisatawan dapat menyaksikan para sukarelawan membantu penyu yang berukuran hanya lima sentimeter melintas – dalam perjalanan mereka dari sarang ke laut.
Penyu Tempayan diklasifikasikan dalam daftar terancam punah oleh Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN). Mereka tidak bertelur sampai berusia sekitar 20 tahun dan berkembang biak hanya setiap dua hingga tiga tahun.
Penyu betina kembali ke pantai yang sama di mana mereka dilahirkan untuk menelurkan sekitar 100 butir telur. Tetapi hanya satu dari seribu telur yang berhasil menetas sempurna sampai membesar.
Pulau-pulau Kuriat, yang digunakan sebagai basis militer dan tak berpenghuni, menawarkan peluang hidup yang lebih baik bagi Penyu Tempayan muda.Pulau ini jauh dari polusi cahaya di daratan, yang dapat mengacaukan penetasan telur penyu.
Tahun ini 42 sarang dicatat berada di pulau-pulau, telah meningkat sejak pemantauan dimulai pada tahun 1997.Jika dikelola dengan benar, pariwisata dapat menjadi anugerah bagi pulau-pulau tersebut karena pengunjung belajar tentang konservasi, kata pemerintah optimis.
“Kami mencoba untuk mencapai keseimbangan antara kegiatan konservasi dan kegiatan ekonomi orang-orang di kawasan ini,” kata Ahmed Ben Hamida, kepala Kawasan Konservasi Laut Kuriat untuk badan pemerintah untuk perlindungan pantai.