Kota Daegu Memiliki 7 Wisata dari Pasar Tekstil sampai Pasar Obat

Kota Wuhan di China mendapat sebutan kota hantu,Belum selesai drama virus corona di Wuhan, kini salah satu kota di Korea Selatan, Daegu, digadang bakal mendapat sebutan yang sama sebagai kota hantu.

Kota berpenduduk 2,5 juta jiwa ini diapit oleh aliran sungai Geumho dan Nakdong.Daegu menjadi kota terbesar ke-empat di Korea Selatan setelah Seoul, Busan, dan Incheon.

Kota ini semakin dikenal dunia setelah sempat menjadi tuan rumah empat pertandingan Piala Dunia 2002.Iklim di Daegu terbilang teduh, sehingga turis yang mendambakan wisata sambil bersantai bisa datang ke sini.

Jika Seoul menjadi kota pusat budaya modern Korea, maka Daegu menjadi kota percampuran budaya modern dan tradisional. Daegu bahkan disebutnya permata tersembunyi yang belum diketahui turis.

83 Tower Menara setinggi 83 lantai ini memiliki area observasi di lantai 77. Jangan lupa membeli tiket sebelum datang ke area ini.Usai menikmati pemandangan dari area observasi, turis bisa melanjutkan perjalanan dengan naik kereta gantung dari 83 Tower ke pusat kota tersebut.

Pasar Seomun,Pasar Seomun merupakan pasar terbesar di Daegu dan merupakan salah satu peninggalan Dinasti Joseon yang sempat menguasai kota ini pada zaman dahulu kala.Di pasar ini, banyak lapak penjual tekstil dan alat menjahit. Tak heran Daegu juga mendapat sebutan Kota Tekstil.

Memorial Street Jauh sebelum fenomena BTS dan Black Pink, skena musik Korea Selatan sudah lama terkenal di dunia.Kim Kwang-Seok salah satu musisi asal Daegu yang legendaris dengan karya-karya folk-rock-nya pada tahun 1980-an.

Kuil Donghwa Terletak di kaki Gunung Palgong, Donghwasa adalah komplek kuil yang telah berdiri sejak abad ke-5.Didirikan oleh Raja Yongjo dari Dinasti Goryeo, aula utama kuil, Daeungjeon, menyajikan arsitektur yang apik.

Lukisan dinding berwarna-warni dan Buddha menghiasi interior bangunan.Namun artefak yang paling megah dari komplek ini adalah patung Buddha yang menjulang 17 meter.

Taman Apsan Di kaki Gunung Ap Daegu ada Taman Apsan yang menawan dan menjadi ruang hijau terbesar di Daegu.Ada taman-taman romantis yang indah saat musim semi, Museum Perang Korea, dan kuil-kuil Buddha yang senyap.

Desa Otgol,Untuk menikmati sisi tradisional Daegu, kunjungilah Desa Otgol.Desa tenang ini dihuni sekitar 20 hanok (rumah tradisional Korea) yang telah dimiliki oleh klan Gyeongju Choi selama hampir 400 tahun.

Pohon belalang berusia 350 tahun, misalnya, diyakini dapat mengusir roh jahat, sementara bunga aprikot, bunga sakura, dan forsythia mempercantik pemandangan Otgol di musim semi.

Pasar Yangnyeongsi,Sebagai pasar obat tradisional tertua di Korea, Yangnyeongsi adalah salah satu tempat terbaik untuk berkenalan dengan sejarah obat tradisional Daegu yang kaya.

Didirikan pada tahun 1658, di pasar ini turis bisa menemukan beragam ramuan obat tradisional, mulai dari jamu sampai pil berbahan dasar tumbuhan dan hewan.Ingatkan diri untuk tak tergoda membeli obat-obatan tradisional yang berasal dari hewan yang dilindungi, seperti kura-kura dan hiu.