Bandung tak hanya dikenal sebagai kota kembang dan kota mode, tetapi juga dikenal sebagai kota gastronomi Indonesia karena kekayaan kulinernya yang beragam. Selalu ada hal baru yang bisa dicicipi kala berkunjung ke ibukota Jawa Barat ini. Sebagai kota kuliner, Anda tak akan kesulitan mencari kudapan di kota Bandung. Di setiap sudut jalan dan sepanjang hari. Mulai dari pagi hari hingga ke pagi lagi, rasanya petualangan kuliner Anda di sini akan terpenuhi dengan mudah. Anda tipe orang yang gemar makan di saat hari sudah gelap? Ya, kami pun demikian. Tak lengkap rasanya bila berkunjung ke Bandung tanpa mencicipi kuliner malamnya.
1. Seafood segar melimpah di tepi pantai pinggir jalan: Seafood Kiloan Bang Bopak
Menyantap beraneka jenis seafood yang disajikan dalam porsi besar dan dimakan dengan tangan langsung memang lagi ngetren di mana-mana.
Namun tempat yang satu ini berbeda karena lokasinya ada di sebuah kedai sederhana di pinggir jalan. Ya, jika Anda melintasi Jl. Brigjend Katamso di tengah malam dan melihat ada kerumunan kendaraan parkir di pinggir jalan, maka Anda telah menemukan Seafood Kiloan Bang Bopak! Menu seafood yang disajikan di sini cukup beragam, mulai dari berbagai jenis kerang, udang, cumi, kepiting, hingga golongan seafood “mewah” seperti lobster maupun baby octopus dengan aneka pilihan saus (saus padang dan saus nanasnya juara!. Soal rasa nggak perlu diragukan lagi, lihat saja betapa orang rela mengantre demi. Apalagi harganya juga tergolong murah. Kalau datang beramai-ramai, pesanlah menu Super Special Combo yang terdiri dari campuran kepiting, udang, cumi dan aneka kerang.
2. Bukan zona terlarang bagi yang kelaparan: Zona Merah (Zomer) Sukajadi
Saat sebagian besar tempat makan mulai tutup, justru warung makan khas Sunda dengan tenda merah menyala ini baru mulai menggeliat.
Lokasinya berada di trotoar pinggir jalan, tepat di depan sebuah toko percetakan. Begitu masuk ke dalam tenda tersebut, tempatnya tak begitu istimewa, namun apa yang tersaji di depan mata adalah sebuah surga bagi pecinta kuliner. Segala menu yang dijual di sini dijembreng di sebuah meja panjang yang cukup besar. Ada aneka ikan, ayam, cumi, jeroan, sate, pepes, sayur, gorengan, tumisan, dan buaaaanyak lagi! Pengunjung tinggal pilih saja mau makan yang mana. Kalau kamu penyuka pedas, coba deh menu baru Orek Mercon yang maknyuss! Karena buka sampai pukul 04.00 subuh, jangan khawatir Anda kehabisan makanan saat lapar tengah malam melanda. Semua lauk tersebut bisa dinikmati dengan nasi putih atau nasi uduk sesuai selera.
3. Buat yang ngidam duren di malam hari: McDurens
Malam-malam ngidam yang manis-manis? Atau lapar tapi nggak mau makan berat? Gampang, tinggal melipir saja ke kawasan Asia Afrika. Di sana terdapat sebuah warung tenda yang terkenal akan aneka sajian makanan ringannya. Eits, meski mengusung embel-embel “Mc” di depan namanya, namun sama sekali nggak ada hubungannya sama restoran ayam goreng itu lho! Pecinta duren pasti bakal puas menikmati kunjungan ke McDuren, karena bisa ditebak kalau aneka olahan duren asli adalah menu andalannya. Pancake Duren-nya nggak kalah sama yang asli medan. Ketan Duren ala Thailand? Sus Duren ala Malaysia? Jarcake Duren? Ada juga. Bahkan Sop Duren yang creamy, dingin dan manis pun tersedia. Sebagai pencuci mulut, coba saja Ice Cappucinno Duren atau Milkshake Duren-nya yang rasanya bikin penasaran. Dijamin pulang, tidur langsung mimpi duren! Nggak suka duren? Rugi berat. Tapi di sini kamu tetap bisa mencoba menu lain, seperti Roti Bakar, Chocolate Ice Cream, Sosis Bakar, Mie Goreng dan banyak lagi.
4. Sate legendaris Priangan: Sate Hadori
Anda penggemar sate? Anda senang bepergian ke Bandung? Jika Anda termasuk salah satu atau keduanya, maka Anda wajib mendatangi tempat yang satu ini saat berada di Bandung. Sate Hadori, merupakan sate yang bisa dikatakan terkenal di seantero Bandung Raya. Hidangannya hanyalah sate biasa. Ada pilihan sate ayam, sate kambing, dan sate sapi. Namun, yang membuatnya terkenal adalah tempat ini sudah berdiri sejak 1952. Legendaris bukan? Bagi Anda penggemar berat sate, tempat ini layak untuk didatangi. Satenya dagingnya besar dan disajikan dengan bumbu terpisah. Ambil setusuk sate dan cocollah ke dalam saus kacangnya. Hmmm… nikmatnya sungguh tiada tara. Ditambah lagi dengan perasan jeruk nipis, acar, dan sambal kecap yang pastinya akan menambah kesegaran hidangan. Jika Anda merasa sate masih kurang memuaskan hasrat kuliner Anda, maka kami sarankan untuk memesan kambing guling. Dijamin, Anda pasti kenyang dan puas, bahkan tidak mau menambah lagi karena sudah tidak kuat menampung terlalu banyak makanan. Tempat ini tutup pukul 02.00 WIB setiap harinya, cocok bagi Anda yang tiba-tiba diserang kelaparan saat tengah malam
5. Rela antre demi perkedel: Perkedel Bondon
Inilah perkedel yang mungkin bisa dibilang paling dicari dan paling tenar seantero Bandung. Bagi kita, perkedel hanyalah kudapan sampingan yang biasa mendampingi hidangan berkuah dan hangat seperti soto dan sup. Namun, Perkedel Bondon justru sebaliknya. Di sini, perkedel menjadi bintang utama dan yang lain hanyalah pendamping sampingannya. Saking terkenalnya, para pembelinya bahkan berbondong-bondong mengantre. Persiapkan diri Anda untuk datang lebih awal ya agar tidak terlalu lama mengantre. Hanya di sini, orang-orang rela antre panjang demi perkedel. Bahkan meski buka jam 11 malam, antrean sudah mengular dari jam 10-an! Luar biasa. Perkedel yang masih digoreng menggunakan arang ini disajikan bersama cocolan sambal ulek. Namun, jika kurang, maka Anda bisa menambahnya dengan nasi, sayur, dan lauk lainnya. Cicipi selagi hangat. Perkedelnya garing di luar dan lembut di dalam. Rasanya ingin memakannya lagi, lagi, dan lagi.
6. Makan (lebih) sehat di malam hari: Nasi Kalong Jalan Riau
Tenang, ini bukan nasi dengan daging kalong kok. Hanya namanya saja yang diambil dari hewan tersebut. Layaknya hewan kalong (kelelawar) yang baru mulai beraktivitas di kala matahari sudah terbenam, begitupun tempat makan ini. Di sini, makanannya sederhana saja. Makanan khas rumahan. Anda yang gemar makan berat saat malam hari tak perlu khawatir karena Anda bisa mengganti nasi putih dengan nasi merah yang “katanya” lebih sehat. Lengkapi hidangan nasi Anda dengan sejumlah lauk-pauk dan sayur-mayur seperti oseng buncis, kacang panjang, tempe, tahu, dan ayam goreng. Pilihannya banyak dan beragam. Pastikan untuk mengambil secukupnya yang sesuai selera, jangan sampai kalap. Sebaiknya datanglah lebih awal agar tidak kehabisan lauk-pauk dan sayurannya.
7. Nongkrong malam sambal makan gule di warung Si Eceu: Warung Ceu Mar
Penggemar hidangan khas warteg rumahan? Suka nongkrong? Yuk nongkrong sambil makan di warung prasmanan milik Ceu Mar. Nongkrong tidak harus di tempat elit yang mahal, yang penting kenyang. Dengan harga yang bersahabat dan hidangan yang rasanya akrab di lidah orang Indonesia (perhatian: cenderung pedas), rasanya nongkrong di Warung Ceu Mar ini sangatlah layak untuk dicoba. Menu favorit yang nggak boleh dilewatkan dan sudah diakui kelezatannya adalah gulai daging dan oseng-osengnya yang pedas-pedas nikmat. Anda terlalu kenyang untuk hidangan berat? Tenang, roti bakar, minuman ringan, dan mie instan siap menemani acara nongkrong Anda tanpa membuat dompet Anda gelisah.
8. Hangatkan tubuh dengan semangkuk wedang ronde: Ronde Alkateri
Udara Bandung yang (seharusnya) dingin membuat makanan yang hangat dan panas menjadi primadona di sini. Salah satunya adalah Ronde. Jika Anda penggemar hidangan hangat seperti ronde, kami rasa Anda wajib mendatangi Ronde Alkateri di Bandung. Bisa dibilang, Ronde Alkateri merupakan dedengkotnya Ronde di seantero Bandung karena sudah ada sejak tahun 1950-an. Wow…. Lagi-lagi kita menemukan hidangan legendaris di kota ini. Ronde, gula merah, kacang, aroma jahe di kuah ronde, hmmm… rasanya sulit untuk berkata tidak pada hidangan yang satu ini. Kecil tetapi menyenangkan dan menghangatkan. Rondenya yang hangat mampu membuat nongkrong malam Anda menjadi lebih hangat. Hidangan yang hangat, teman-teman yang hangat, obrolan yang hangat. Semuanya merupakan kombinasi sempurna di tengah dinginnya udara malam kota Bandung.
Bagi Anda yang suka keju, tempat ini merupakan pilihan yang tepat, pasalnya Madtari terkenal gila-gilaan dalam memberi parutan keju di atas tiap hidangannya, bahkan sampai ‘mengubur’ menu utamanya! Dulu Madtari hanyalah sebuah warung tenda biasa di pinggir Jalan Dago, namun karena tergusur oleh pembangunan jalan laying plus pengunjung yang kian membludak, mereka akhirnya membuka kedai permanen. Hidangan yang menjadi primadona di sini tentunya adalah roti bakar dan mie instan. Ada beragam varian rasa roti bakar seperti roti bakar cokelat, roti bakar keju, roti bakar asin isi kornet dan telur serta mie instan dengan beragam topping. Jangan khawatir soal harga. Pastinya sangat bersahabat dan tidak akan membuat Anda menyesal telah datang ke Roti Bakar Madtari.
10. Seporsi nasi uduk dan burung dara goreng: Nasi Uduk 88 Brebes Berhias
Nasi uduk memang jadi menu favorit yang gampang ditemukan di mana-mana. Namun di sini Anda akan dibuat jatuh hati dengan nasinya yang gurih serta sambelnya yang nendang abis. Tempatnya tidak terlalu istimewa, tipikal khas warung tenda kaki lima Indonesia dengan nomor 88 di tendanya – entah nomor apa itu. Namun, bersiap-siaplah untuk jatuh cinta dengan kesederhanaannya. Salah satu menu andalan di sini adalah burung dara yang disajikan satu ekor penuh dengan seporsi nasi uduk. Namun persediaannya tak banyak, makanya ke sana lebih awal biar nggak kehabisan. Pilihan lauk pauk lain juga tersedia di sini, mulai dari ayam, bebek, dan ikan bakar serta seafood yang akan menyempurnakan makan malam Anda.
11. Nasi kuning anti-mainstream dan batagor: Nasi Kuning Pungkur
Siapa bilang nasi kuning hanya cocok dimakan untuk sarapan pagi hari? Jika ada yang bilang seperti itu, mungkin kami harus membawanya ke Nasi Kuning Pungkur. Beda dengan nasi kuning pada umumnya yang dijual di pagi hari, Nasi Kuning Pungkur justru baru buka pada saat hari sudah malam. Bukan maghrib lho, tapi malam pukul 20.00 malam. Anti-mainstream, bukan? Sajian nasi kuning dengan ditaburi orek tempe, suiran telur, dan sambal tentu sudah terbayang lezatnya. Anda juga bisa menambah rendang daging dan jengkol sebagai lauk pendamping. Nasi Kuning Pungkur juga menyediakan batagor. Uniknya, para pembelinya kreatif. Mereka biasa menjadikan batagor sebagai lauk pendamping nasi kuning. Penasaran? Coba saja sendiri!
12. Kesegaran soto bening nan melegenda: Soto Bandung Pak Simon
Udara Bandung yang dingin, cocoknya tentu menyantap hidangan yang hangat dan panas. Jika Anda juga memiliki pemikiran tersebut, maka arahkanlah diri Anda ke salah satu sudut kota Bandung untuk merasakan hidangan soto legendaris, Soto Bandung Pak Simon. Soto Bandung Pak Simon sudah sangat melegenda. Rasanya sudah banyak wargi Bandung yang tahu dan mencicipi kelezatan dari Soto Bandung Pak Simon. Lokasinya di Jalan Cibadak yang memang menjadi salah satu sentra kuliner malam kota kembang. Semangkuk Soto Bandung Pak Simon benar-benar berisi semangkuk kehangatan yang tak akan pernah Anda lupakan dalam hidup Anda. Di dalamnya terdapat nasi, potongan daging, babat, lobak, kacang tanah, seledri, daun bawang, diguyur dengan siraman kuah kaldu yang hangatnya mampu melawan dinginnya malam kota Bandung. Jangan lupakan kecap, sambal, dan perasan jeruk nipis untuk menambah sensasi kesegaran soto. Aromanya, hangatnya, dan cita rasanya betul-betul indah dan legendaris. Kedainya baru buka saat hari petang dan tutup tengah malam. Ada baiknya untuk datang lebih awal agar tidak terlalu mengantre.
Gimana, masih bingung mau makan apa saat tengah malam di Bandung? Manakah kuliner kaki lima malam hari di Bandung yang jadi favorit Anda?