Mantan Konsulat Inggris Mengaku Dirinya Pernah Di Siksa Oleh Intelijen China

Seorang mantan staf Konsulat Inggris di Hong Kong, Simon Cheng, mengaku ditangkap dan disiksa oleh intelijen China. Dia menyatakan aparat Negeri Tirai Bambu berusaha mengorek informasi soal dugaan keterlibatan Inggris dalam aksi unjuk rasa yang sudah terjadi di wilayah itu selama lebih dari lima bulan.

Pengakuan Simon itu disampaikan secara tertulis melalui akun Facebook dan wawancara dengan stasiun televisi. Simon menyatakan dia sempat bekerja sebagai staf bidang perdagangan dan penanaman modal.

Tugasnya adalah menarik pemodal China untuk menanamkan investasi di Skotlandia. Maka dari itu dia kerap bolak-balik ke daratan China.Pada suatu hari, aparat China menangkap Simon di kota Shenzhen sepulang dari Inggris. Dia lantas mengaku disekap di suatu tempat.

Simon mengatakan, selama 15 hari disekap dia disiksa dengan berbagai macam cara. Dia dibebaskan pada Agustus lalu.Simon mengatakan selama ditahan itu kaki dan tangannya diikat oleh agen-agen China berpakaian bebas dan dipukuli. Jam tidurnya juga sengaja dibuat kacau.

Simon juga mengatakan selalu dibawa pergi setiap hari dari tahanan ke lokasi interogasi, dengan diborgol dan mata ditutup. Jika melamun ketika ditanyai, dia mengatakan akan dihukum dengan cara lututnya dipukul dan dipaksa menyanyikan lagu kebangsaan China.

Seorang interogator mendesak saya untuk mengungkap peran Inggris dalam demonstrasi Hong Kong. Dia mengaku dari badan intelijen China. Dia lalu mengatakan ‘tidak ada hak asasi di tempat ini.

Menurut Simon, dia disiksa supaya mau mengakui Inggris turut terlibat dalam gejolak di Hong Kong, dengan cara menyumbangkan uang dan barang serta membayar jaminan bagi para demonstran yang berasal dari daratan China.

mantan staf Konsulat yaitu Simon mengatakan agen intelijen China juga memaksa dia untuk memilih apakah akan dijerat terlibat prostitusi atau dugaan makar. Namun, akhirnya dia dilepas tetapi diancam bisa diculik kapanpun jika membeberkan soal penangkapan itu.

Akibat hal ini, Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab, memanggil Duta Besar China di London, Liu Xiaoming. Dia juga memaksa pemerintah China menyelidiki dugaan penyiksaan itu.

Raab juga menyatakan Simon saat ini sudah tidak bekerja lagi untuk mereka dan berada di negara ketiga. Dia menyatakan akan melindungi dan berupaya memindahkannya ke Inggris.

Duta besar kami untuk Inggris akan mengajukan protes untuk memperlihatkan keberatan kami atas tuduhan keliru tersebut dan terkait masalah Hong Kong akhir-akhir ini,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang.