IbuKota Baru Bakalan Punya 2 Jembatan Terpanjang Diatas laut

IbuKota Baru Bakalan Punya 2 Jembatan Terpanjang Diatas laut

Linkterkini.com – Presiden Indonesia IR. Joko Widodo (Jokowi) telah memutuskan Bahwa daerah kabupaten Penajam Paser Utara Dan Kutai Kartanegara di kalimantan Timur sebagai Calon Ibukota.

Penetapan Calon ibu kota baru ini juga nanti nya akan di bantu oleh keberadaan dua jembatan. Rencananya 2 Jembatan ini akan Membelah Lautan dan menghubungkan Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kaltim. Jembatan ini terletak di kawasan Maridan, Sepaku, PPU. Jembatan sepanjang 804 meter ini terdiri atas dua bentang. Bentang pertama yang menghubungkan PPU dengan Pulau Balang tampak sudah selesai konstruksinya dan bisa dilalui kendaraan. Sedangkan bentang lainnya yang menghubungkan Pulau Balang-Balikpapan tampaknya masih dalam proses pengerjaan.

Jembatan Pulau Balang Mempunyai Panjang 1.750 meter dan ditargetkan siap pada februari 2021. Jembatan Tol Balikpapan-Penajam Paser Utara sepanjang 7,35 km. Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit menjelaskan bahwa tahap pengerjaan jalan tol yang menelan anggaran 15,53 T ini dapat berlangsung pada tahun 2020.

Dengan terbangunnya Tol Balikpapan  – Penajam Paser Utara akan bisa memangkas jarak waktu tempuh antara dua kota tersebut menjadi kisaran 3 – 4 jam jalur darat dan 15 menit menggunakan Ferry.

Danang menjelaskan bahwa jembatan ini modelnya bakalan mirip dengan Tol Surabaya – Madura (Suramadu). Yang Memiliki Suspension Bridge yang bisa di lalui Kapal Ferry.

Jembatan ini akan memiliki lebar 22,4 meter yang terdiri dari empat lajur disertai pedestrian. Dengan struktur cable stayed akan menjadi jembatan bentang utama terpanjang kedua Setelah Suramadu. Jembatan Pulau Balang akan memiliki panjang antar pilon sepanjang 402 meter.

Manfaat dari jembatan ini akan di dukung transportasi dari pelabuhan Peti Kemas Kariangau Balikpapan dan kawasan Industri Kariangau. Manfaat lain dibangunnya jembatan ini adalah untuk mengurangi kepadatan lalu lintas Ibukota nantinya.

Ibukota Baru  Diawali Jalan, Berarsitektur Nasional Dan Bebas Banjir

Hal yang pertama kali Dilakukan di Ibukota Baru ini bukannlah gedung, jembatan atau Bendungan. Melainkan Peletakan Batu pertama adalah Pondasi untuk jalan.

Basuki menjamin, ibu kota baru akan didesain lebih ramah lingkungan. Kekhawatiran banyak pihak tentang pelestarian hutan dijawab dengan pola pembangunan berkelanjutan. Justru, kawasan yang rusak akibat pertambangan dan perambahan hutan, akan dihijaukan kembali. Konsep yang dipakai adalah city in the forest.