Dampak kemajuan kota pada 30 tahun mendatang

 

Linkterkini – Dampak kemajuan kota pada 30 tahun mendatang, Dipercaya dengan 85% akurasi track record, salah seorang futurolog Ian Pearson, mampu mengumpulkan data terkait perkembangan pembangunan kota seperti yang diharapkan di tahun 2020 mendatang.

“Apa yang bisa kita harapkan untuk melihat selama 30 tahun ke depan di industri konstruksi,” kata Pearson melalui laporan pada Hewden, sebuah perusahaan penyewaan peralatan konstruksi, seperti yang dilansir businessinsider.co.id. Menurutnya, dengan advents disejumlah bidang seperti robotika dan kecerdasan buatan, bangunan kota terikat bisa menjadi teknologi savvier .

Berikut adalah delapan prediksi paling keren:

Sebuah bangunan akan dijalankan oleh kepribadian kecerdasan buatan. Laporan itu dapat terbayangkan, bahwa penghuni bangunan akan bisa berbicara dengan permintaan bangunan dan tempat, seperti meminta perubahan suhu ruangan. Kemudian, kecanggihan beberapa gedung tinggi juga akan berfungsi seperti Kota Mini. Dengan permintaan tinggi dan biaya tanah tinggi, super gedung-gedung tinggi bisa dikonversi untuk rumah pekerja berpenghasilan rendah dan menengah.

Bahkan, mereka akan berfungsi seperti kota kecil dengan lantai yang didedikasikan untuk bekerja, ruang hunian, dan pekerjaan kantor. Selain itu, sebuah jendela pada bangunan juga akan diganti layar virtual reality. Fakta itu akan terlihat pada kembalinya masa depan II. Rumah Marty di masa depan dilengkapi dengan reality jendela virtual bahkan bisa diubah disetiap adegan. Melalui laporan itu dapat dibayangkan, dimasa mendatang serupa di mana bangunan tidak memiliki jendela, namun dilengkapi layar virtual reality.

“Ini bisa menjadi cara yang sangat murah dan cepat membangun akomodasi perumahan murah,” jelas Pearson dalam laporan itu. Tak hanya itu, dimasa 30 tahun mendatang, manusia juga dapat semprotkan pada lapisan khusus yang bisa mengumpulkan energi surya. Kemudian pada kelayakan pelapis matahari akan tergantung pada perkembangan di nanoteknologi untuk membuat bahan berbasis nanopartikel, tetapi pada dasarnya, semprot akan mampu menyerap dan mengkonversi sinar matahari sebagai sebuah energi baru.

Selanjutnya, pemanasan radiasi dan pencahayaan yang cerdas akan mengikuti Anda ketika berjalan di sekitar ruangan. Panas dan cahaya diarahkan, sehingga bisa berjalan-jalan disuhu berapapun yang Anda suka melalui paparan cahaya yang diinginkan.

Laporan itu tidak menjelaskan secara detail terkait bagaimana sebenarnya teknologi ini akan berhasil. Namun, sekarang ini sudah banyak penelitian dan pengembangan dilakukan untuk meningkatkan pencahayaan.

Sebagai contoh, Ario lampu – yang diciptakan berdasarkan penelitian dari NASA dan Harvard – merupakan lampu terhubung WiFi yang meniru cahaya alami matahari untuk membantu meningkatkan kesehatan pengguna.

Selain itu, bagi para pekerja konstruksi akan memanfaatkan exoskeletons untuk membawa alat berat.

“Kami sebenarnya sudah melihat ini dalam karya. Panasonic mengembangkan sebuah robot yang membuatnya lebih mudah untuk mengangkat dan membawa benda-benda berat,” kata Pearson.

Bahkan diprediksikan dalam sebuah Departemen Pertahanan adalah dua tahun lagi dari melepaskannya baju Iron Man, yang bisa melakukan banyak prestasi termasuk mengangkat barang-barang berat dengan mudah.

Dalam penilitian itu, juga mencatat bahwa pekerja konstruksi akan mulai menggunakan pakaian robot setelah mereka sepenuhnya dikembangkan.

Lebih lanjut dikatakan Pearson, bahwa pekerjaan konstruksi yang berbahaya nantinya akan ditangani oleh robot. Bahkan, robot tersebut mampu bekerja bersama manusia pada serangkaian proyek, tetapi bisa mengambil alih pekerjaan yang datang dengan risiko tinggi ledakan atau runtuh.

Berikutnya yaitu tentang pencetakan dan robot 3D majelis memungkinkan untuk konstruksi cepat. Pearson melaporkan itu, bahwa pencetakan 3D pada konstruksi kemungkinan dapat mendukung kemajuan secepat bentuk-bentuk baru dari beton dan bahan lainnya kemudian bisa dikembangkan.